Selasa, 24 Maret 2009

Sweet Memory (Gambar)


Humas Department (Gambar)


Akhwat's Smile (Gambar)


Akhwat (Gambar)


Happy Birthday (Puisi)

Hari demi hari telah kau lewati
Bulan demi bulan telah kau jalani
Tahun demi tahun telah kau lalui
Tapi apakah kau telah menemukan makna hidup yang kau cari ?

Tuhan ciptakan kehidupan untuk untuk dijalani
Tuhan ciptakan manusia untuk berbakti
Tuhan ciptakan cinta untuk dimengerti
Tuhan ciptakan dirimu untuk suatu tujuan yang pasti

Hadapilah hidup ini dengan tenang
Hadapilah hari-hari dengan riang
Hapuslah setiap kesedihan dengan keceriaan
Pasti kau kan menemukan rahasia hidup yang selama ini tersimpan

Tak ada yang bisa kuberikan
Selain puisi yang kurangkaikan penuh keikhlasan
Selamat ulang tahun kuucapkan
Pancarkanlah sinarmu bagi setiap insan

Medan, Agustus 2006

Puisiku (Puisi)

Tahukah kau perasaan dihatiku
Yang kau tanam sejak dulu
Ingin kuucapkan lewat rangkaian kata yang indah
Tapi aku tak mampu untuk mengungkapkannya

Hanya dengan puisi ini akan kukatakan sebenarnya
Aku cinta kamu, aku sayang kamu melebihi selama ini yang kau kira
Hanya dengan sebuah puisi yang aku berikan
Sebagai curahan perasaan yang tak sanggup aku katakan

Medan, 2006

Jomblo (Puisi)

Aku
Beginilah diriku
Tanpa pacar tanpa rindu
Betapa sepi hidupku
Malam minggu menjadi kelabu

Mengerutu hatiku
Bila melihat sepasang kekasih berjalan dihadapanku
Ingin rasanya mengakhiri hidupku
Daripada selalu cemburu

Tapi aku ingat sesuatu
Yang dapat merubahku
Seperti dulu
Yaitu mencari pacar baru

Medan, 2006

Tiga Kata Untukmu (Puisi)

Di dalam hati ada perasaan
Perasaan yang terlalu dalam
Bila tidak dikatakan akan terpendam
Yang akan menyebabkan hal menyakitkan

Seperti bunga yang menebar pesona
Pesona yang menggoda kedalam jiwa
Hati merasa tertarik dibuatnya
Untuk memetik bunga cinta darinya

Seperti kupu-kupu yang terbang di langit
Langit yang biru bak permadani
Menanti hujan turun dari langit
Menanti jawaban dari sang kekasih

Seorang pangeran sedang merindu
Seorang putri yang cantik dan ayu
Tiga kata yang kurangkai jadi satu
Aku……cinta……kamu

Medan ,2005

Kepergianmu (Puisi)

Semenjak kepergianmu
Aku selalu termenung sorang diri
Selalu teringat akan dirimu yang kucintai

Sejak kepergianmu
Mataku selalu basah akan air mata
Yang mengingatkan kenangan dulu

Sejak kepergianmu
Pikiranku tergoncang
Bagaikan tubuh tanpa nyawa

Sejak kepergianmu
Hari-hari begitu suram
Tiada bermakna apa-apa

Kepergianmu
Meninggalkan goresan rindu
Yang amat menyakitkan

Medan,2005

Indonesiaku

Indonesia yang kucinta
Negeriku yang megah
Negeriku yang kaya
Dan berBhineka Tunggal Ika

Negeriku amat luas
Terbentang diatas tanah yang berasas
Terpaut indah cantik berparas
Menjelajahnya takkan pernah merasa puas

Tapi kini telah berubah
Masyarakat semakin resah
Korupsi merajalela
Kemiskinan melanda negara

Bangsa yan permai kini telah musnah
Terjatuh kedalam lembah yang menganga
Akibat ulah para penguasa
Yang tidak memikirkan kepentingan bangsa

Mudah-mudahan mereka semua bertobat
Atas kesalahan yang mereka perbuat
Jangan setelah Tuhan memberikan azab
Baru sadar setelah terlambat

Medan,2005

Selamat Tinggal (Puisi)

Hari itu adalah hari terakhir kita berbicara
Tanpa ada canda dan tawa seperti biasa
Tanpa ada keceriaan yang mengisi rongga jiwa
Tanpa ada sapaan manis seperti masa-masa indah

Aku tahu ini keputusan yang sulit
Dan didalam jiwa kurasakan terlalu sakit
Aku tak perduli akan kucoba jalani hidup dengan baik
Walaupun bayangan dirimu selalu mengusik

Akan kuingat segala kenangan ini
Yang akan menjadi sebuah kisah yang abadi
Yang selalu terpaut didalam hati
Yang mungkin akan kubawa sampai mati

Kasih tak banyak yang kukatakan
Hanya goresan pesan

“Selamat tinggal kekasih idaman
“Perpisahan ini mungkin sebuah jalan
“Yang harus dilalui meskipun penuh beban
“Demi keindahan kisah-kisahmu yang akan datang
“Aku tak mungkin memaksakan cintaku padamu
“Tanpa dirimu yang tulus mencintai diriku

Medan ,2005

Dengan Puisi (Puisi)

Dengan sebuah pena kumulai menulis puisi
Sebuah puisi yang bisa dibilang curahan hati
Atau sebuah keresahan hati
Untuk seseorang yang kusayangi

Dengan puisiku kusampaikan padamu
Mungkin aku bukan pria yang selama ini
Kau cari, kau cintai, kau sayangi
Karena aku hanyalah manusia lemah
Yang tak bisa menaklukkan isi hatimu
dengan cinta yang kupunya

Akupun tidak akan memaksa dirimu tuk mencintaiku
Karena paksaan akan menjadi kekerasan
Dan kekerasan akan mengambil korban

Begitu pula aku tak ingin kau akan menjadi
korban dari cintaku
Aku rela kau memilih pria lain daripada diriku
Karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku
Dan aku yakin pilihanmu adalah yang terbaik buatmu

Mungkin kisah kita sampai disini
Walaupun sangat pahit kurasa didalam hati
Dan bila suatu saat kau bertemu diriku lagi
Anggap saja kau tak pernah mengenal siapa diriku ini

Medan ,2005

Termenung (Puisi)

Malam semakin larut
Aku masih termenung di pembaringan
Memikirkan setiap masalah yang ku hadapi
Ditemani cahaya sinar bulan yang indah

Walau pikiran sudah menerawang jauh
Tapi kantuk belum juga datang
Mungkin aku tidak terlalu letih malam ini
Atau mungkin masih ada masalah yang
menempel di kepala

Aku coba mengatasi semua ini
Aku berusaha menutup mata
Agar terlena dan membuatku tertidur
Agar masalah pergi untuk selamanya

Aku tahu memang kita takkan bisa
lari dari masalah
Bila tidak diselesaikan dengan cara
bijaksana
Masalah akan terus datang silih berganti
Mungkin esok hari masalah baru akan datang lagi

Medan ,2005

Perpisahan (Puisi)

Perpisahan itu,
Membuatku bahagia
Karena tugas rumah telah tiada

Perpisahan itu,
Membuatku senang
Karena pikiran menjadi tenang

Perpisahan itu,
Membuatku girang
Karena mendapatkan hasil yang cemerlang

Tapi,
Perpisahan itu
Membuatku resah
Membuatku susah
Karena ada sesuatu yang terpendam di jiwa

Akhirnya,
Perpisahan itu
Tidak berarti apa-apa

Medan,2005

Wanita Soleha (Puisi)

Raut wajah berhias cahaya
Tutur kata selembut sutera
Haus iman karena taqwa
Itulah ciri wanita solehah

Dalam tafakkur ia berdoa
Dengan lafadz lembut ia baca basmallah
Seraya tunduk kepada Allah Taala
Membuat ia kian pasrah kepada Allah semata

Senja di telaga
Bermahkotakan sinar kemuning dari pancarannya
Hanya kepada Allah semata ia bertaqwa
Hanya kepada Rabb tempat ia berkeluh kesah

Dalam hati ia bertasbih
Dalam raga ia berjanji
Satu tujuan yang harus diraih
Berjihad di jalan Allah selama hidup hingga mati

JIlbab (Puisi)

Dibalik jilbab wajahmu semakin cantik terlihat
Dibalik jilbab kulitmu semakin indah terawat
Dibalik jilbab senyummu semakin manis tersingkap
Dibalik jilbab tuturmu semakin sopan dan berakhlak

Walaupun kau tidak memamerkan aurat
Tapi dengan jilbabmu aku jadi terpikat
Karena engkaulah wanita yang beradab

Mei’07
Faisal Hamid

Iman (Puisi)

Ketika aku melakukan hal tercela
Hatiku merasa gelisah
Itulah iman yang kupunya

Ketika aku berdusta
Hatiku merasa gundah
Itulah iman yang kupunya

Ketika aku bersujud pada-NYa
Hatiku merasa dekat pada-NYa
Itulah iman yang mulai mekar seperti bunga

Nikmat iman akan terasa
Jika kita ingat pada-NYa
Disaat senang maupun susah

Mei’07
Faisal Hamid

Cinta Pertama (Puisi)

Perasaan itu selalu mengingatkanku
Pada dirimu yang kucinta selalu
Walaupun kau jauh dariku
Rasanya dirimu dekat selalu

Kau adalah wanita idamanku
Setiap bertemu dirimu
Jantungku berdetak kencang selalu
Tapi aku dapat menutupinya dengan
tersenyum padamu

Sejak perpisahan itu
Aku tak bisa melepaskanmu
Aku merasa lemah dan lesu
Karena aku merasa kaulah keceriaanku

Kalau saja waktu itu
Aku katakan terus terang padamu
Aku cinta kamu
Mungkin sampai sekarang hal ini tidak
mengganggu

Walaupun aku tidak dapat memilikimu
Aku rela itu tergantung keputusanmu
Tapi akan kukenang semua ini di benakku
Bahwa kaulah cinta pertamaku

Medan,2005

Rindu Kekasih (Puisi)

Dalam rindu aku merenung
Teringat akan dirimu
Apakah ini akan terus terjadi
Rindu yang dapat membelenggu
semangat hidup

Betapa sedih hati ini
Jiwa meronta setiap hari
Tak kuasa menahan diri
Bertemu kekasih pujaan hati

Bila saja rindu tidak mengusikku
Mungkin semangat hidup akan berarti
Tapi apa daya dalam diriku
Rindu telah membelenggu setiap
bagian tubuh ini

Kasih maukah kau mendengarkanku sejenak
Aku ingin mengungkapkan isi hati
Yang telah lama terpendam didalam hati ini
Aku ingin bertemu dirimu dengan
sepenuh hati

Medan,2005

Rindu (Puisi)

Hati ini selalu tak tenang
Bila teringat dikau seorang

Hati ini selalu merana
Bila teringat wajahmu yang mempesona

Pikiran ini selalu terkenang
Masa-masa dulu yang riang

Hati ini semakin terbelenggu
Dalam rindu yang semakin menggebu

Rindu ini akan terobati
Bila bertemu pujaan hati

Medan,2005

Cinta (Puisi)

Cinta sebuah kata yang sederhana
Yang ada pada setiap diri manusia
Tapi apakah kamu tahu apa itu cinta ?
Mungkin sulit juga untuk menjawabnya

Setiap orang pasti akan merasakan getar cinta
Apabila ia melihat orang yang disukainya
Dan hatinyapun akan merasa bangga
Bila cintanya diterima oleh pujaannya

Ada yang mengatakan cinta itu buta
Apakah itu maksudnya selalu berjalan dengan meraba
Karena dia tidak bisa melihat dengan mata
Dan akan menabrak orang yang didepannya

Yang pasti cinta itu adalah anugerah Tuhan yang Maha Kuasa
Untuk diberikan kepada manusia yang dikasihinya
Bila saja kehidupan tidak mengenal cinta
Maka hidup ini rasanya hampa

Cinta akan berubah menjadi dosa
Bila didasari nafsu belaka
Yang akan menggoda setiap manusia
Untuk melakukan hal-hal yang tercela

Medan,2005

Kesal (Puisi)

Sakit rasanya hati ini
Seperti aku tidak punya harga diri
Aku datang sebagai sebagai lelaki
Bukan sebagai pecundang atau banci

Aku ingin berteriak dan memaki
Semuanya lengkap didalam hati
Sebagai manusia aku masih patut dihormati

Tapi apa daya dan upaya
Demi harapan dan cita-cita
Agar seseorang bahagia
Aku harus selalu tabah

Medan,2005

Angin (Puisi)

Angin bertiup sangat kencang
Menandakan akan turun hujan
Hujan yang turun membasahi bumi
Menghidupkan kembali alam ini

Angin bartiup sangat tenang
Menandakan cuaca terang benderang
Cahayanya menyinari setiap insan

Begitulah angin seperti juga aku
Yang kadang berubah disetiap suasana
Ketika senang hati ini riang
Ketika sedih hati ini perih
Keika marah hati ini membara

Walaupun sama tapi aku bukan angin
Aku hanya manusia biasa
Yang harus tabah menghadapi semuanya
Dan selalu pasrah kepada-NYA

Medan,2005

Welcome Mahasiswa (Cerpen)

Kulangkahkan kaki memasukki gerbang Polmed yang kelihatan cukup megah bagiku (ehem…ehem). Dipagi hari yang cerah ini adalah hari pertama gue masuk kuliah, yang pasti hari ini gue udah jadi seorang mahasiswa (suit…suit !). Dalam hati gue gak nyangka perjalanan hidup gue udah panjang, yang dulunya SD, SMP, SMA sekarang udah jadi mahasiswa. Begitu cepatnya waktu berlalu, rasa-rasanya baru kemarin aja gue SMA.

Sambil nginget masa lalu gue telusuri tiap bangunan di Polmed, lumayanlah gumanku dalam hati, gak nyangka bisa masuk Polmed padahal SPMB kemarin gue ngebet banget masuk USU tapi nasib berkata lain, gue gagal masuk USU. Saat itu putus asa banget, sedih rasanya, gak ada lagi harapan kuliah di USU, bukannya apa-apa man lu pasti taulah USU tu kan salah satu universitas terfavorit di Sumut, jelas aja gue pengen kuliah disana tapi gimana ya, cita-cita gue gak kesampaian.

Untung aja gue masih diberi semangat ama keluarga. So semangat kuliah gue wake up lagi and bokap gue nyaranin nyoba Polmed, kata bokap gue, “Coba aja Polmed dulu mana tau rezekimu disitu”, “Tapi Yah kalo aku gak lulus lagi gimana ?, aku kan gak pengen kalo ayah dan ibu sedih lagi nanti”,kata gue.”Nak , kamu musti ingat satu hal manusia itu hanya bisa berusaha tapi yang menentukan itu semua Tuhan, jadi kegagalan itu biasa dalam hidup kita, kamu kan tau pepatah yang mengatakan kegagalan adalah kunci keberhasilan jadi itu maksudnya dalam kegagalan kita ada suatu keberhasilan yang nanti kita dapatkan”, kata bokap gue. Sejak mendengar perkataan bokap gue, gue jadi sadar, bener juga apa kata bokap gue, and then gue daftar di Polmed dan gue gak nyangka gue lulus, gue bersyukur banget man bisa kuliah di negeri yang jadi impian gue (inilah moment yg menyentuh banget).

Saat gue ngelamunin tu semua,temen gue datang membuyarkan lamunan,”Hei gedung kita yang mana ?”,kata dia. “Kayaknya gedung kita di gedung C”,kata gue. “Lu tau darimana ?”, tanya dia. “Kan gue yang nulis cerpen ini eh….sorry maksud gue, gue denger orang ngomong tadi, kebetulan jurusannya sama ma kita”, kata gue (hampir aja ketauan). “Kita masuk ke dalam yuk !”, kata dia.“Yuuuuuk…!”, kata gue. Sambil ngikutin dia ke gedung C gue teringat lagi masa-masa kenalan ma dia, waktu itu ketika P2MB Polmed gue baca bad nama dia and jurusan yang dia pilih sama ma gue, kebetulan kami satu pleton so pasti kami jadi saling kenal. Emang sih waktu P2MB gue capek banget ngerjain apa aja yang disuruh senior, mau marah gak bisa gimana lagi paksa deh nurutin apa mau senior, tapi di dalam hati pasti ada perasaan sebel, sedih pokoknya semua deh campur aduk jadi satu (kayak es campur). And saat P2MB banyak banget suka duka yang tak akan terlupakan bagi gue.

Kami udah masuk ke dalam gedungn C and dipapan pengumuman kami lihat nama kami masuk dalam satu kelas jelas aja kami berdua jadi tertawa, abis tu kami langsung menuju kelas yang tertera di papan pengumuman. Setelah sampai dikelas gue duduk sambil berguman dalam hati akhirnya jadi juga, sambil menerawang isi kelas gue berfikir disinilah gue akan mulai menoreh perjalanan cita-cita gue untuk waktu yang akan datang, dengan temen baru, dosen dan orang-orang baru, suasana baru, gebetan baru (ups sorry…!) en yang pasti status baru sebagai mahasiswa. (F.H.P)

Di langit biru telah kuukir
Ikrar yang akan terus abadi
Semangat mengabdi tanpa pamrih
Yang kutujukan bagi Ibu Pertiwi

Selamat datang Mahasiswa
Pengemban amanat Bangsa dan Negara
Dan tumpuan harapan Orangtua
Di kampus Ungu yang tercinta

Cinta Dalam Kekecewaan (Cerpen)


Sudah tiga bulan aku berada di kota Padang, meninggalkan kota Medan tercinta. Disini pula aku mencoba mencari pengalaman hidup untuk bekal masa depanku. Dan ini semua harus aku lakukan walaupun aku meninggalkan kota Medan yang penuh kenangan, jauh dari keluarga, jauh dari teman-teman dan pastinya jauh dari seseorang yang aku cintai.

Kadang-kadang di suatu malam sebelum aku tertidur, kenangan-kenangan indah itu muncul kembali mengusik tidurku. Sehingga mau tak mau aku ikut kembali terhanyut kembali ke masa lalu sebelum kepergianku ke Padang. ”Hari Minggu aku mau pergi ke Padang” kataku pada Fara dua hari sebelum kepergianku. ”Kok kamu baru bilang sekarang...??” kata Fara sedikit kaget. Raut wajahnya yang awalnya cerah berubah sedikit kecewa dan sedih. ”Karena aku gak ingin bat kamu sedih Ra, sebelum aku pergi” kataku sedikit menenangkan dirinya walaupun masih ada raut kesedian diwajahnya.

Kemudian Fara dan aku terdiam, merenungi kenyataan yang akan terjadi, terpisah dalam jarak yang jauh dan dalam waktu yang belum bisa ditentukan. ”Berarti Isal ninggalin aku disini kan...??” tiba-tiba Fara bertanya memecah kesunyian. ”Walaupun aku jauh dari Fara tapi sayangku akan selalu menemani Fara” jawabku tegas. ”Ntar kalau Fara kangen kan bisa lewat SMS atau telpon” kataku lagi. Akhirnya ketenangan mulai tampak diwajah manisnya Fara setelah kukatakan hal itu.

Waktu selalu berjalan tanpa bisa kita hentikan. Keberangkatanku pun tidak dapat ditunda lagi. Sebelum pergi Fara berkata kepadaku ”Sal jangan lupain Fara ya...” katanya. ”Aku gak akan ngelupai Fara kok” kataku. ”Selama cinta masih ada dihati Fara, selama itu pula Fara akan ada dihatiku” kataku lagi. Kemudian Fara dapat melepas kepergianku dengan tenang, walaupun masih terasa kesedihan diraut wajahnya.

Lewat kaca jendela bus yang kunaiki, aku melihat Fara melambaikan tangan diselimuti kesedihan. Lambat laun Fara terlihat semakin jauh, seirng dengan laju bus yang kunaiki. Selama diperjalanan tak ada keceriaan yang bisa kurasakan, selain hanya merenungi takdir hidup yang harus kujalani, walaupun itu begitu berat bagiku.

Selama satu bulan dikota Padang, kerinduanku masih bisa terobati, karena kami masih bisa berkomunikasi lewat SMS atau telpon. Aku dan Fara pun mulai terbiasa dengan kondisi yang jauh. Tapi setelah memasuki dua bulan, komunikasi kami mulai terhenti, Fara perlahan-lahan mulai berubah. Mulai dari tak pernah balas SMS dariku hingga tidak mengangkat telpon. Disuatu malam aku berfikir mungkin Fara telah menemukan pengganti diriku, yang bisa membuatnya bahagia lagi disana.

Akhirnya aku memutuskan untuk melupakan Fara. Saat itu pula aku teringat kata-kata ku kepada Fara sebelum aku pergi ”Selama ada cinta dihati Fara, maka Fara akan selalu ada dihatiku”. Akhirnya aku mengerti cinta Fara untukku sudah hilang. Jadi percuma saja aku terlalu dalam memendam cinta dan kerinduan di hati kalau akhirnya hanya kekosongan yang aku dapatkan.

Sampai sekarang aku hanya mampu berharap dan menanti seorang Fara yang dulu lagi, atau akankah kutemukan sosok Fara yang lain yang bisa mengobati kekecewaan dan kerinduanku. Waktu akan terus berjalan di dalam kisah-kisah kehidupanku, hingga suatu saat akan kutemukan jawaban dari setiap lembaran kisah yang kujalani.

Aku bukan Tuhan...
Yang mampu mengubah jalan kehidupan...
Mengubah benci menjadi cinta...
Mengubah cerita menjadi nyata...

Aku hanya manusia biasa...
Yang akan selalu menjalani kehidupan...
Yang hanya berharap cinta dan kasih saying…
Yang akan selalu menjadi tokoh cerita dalam kenyataan...

Hanya waktu...
Yang mampu menjawab semua misteri kehidupan...

(FHP)

Love Story (Cerpen)

Semester 1 – 2
Ketika awal berjumpa dengan dia tidak ada perasaan apa-apa biasa aja bagai angin lalu (macem lagu aja) mungkin baru sekelas kali ya atau karena belum pernah berbicara sepatah kata, tegur sapa apalagi tatapan muka (glek!), pokoke kesimpulannya pada saat itu gue belum ada rasa apa-apa sama dia, gue cuma bergaul sama kelompok geng gue yaitu geng Ef Se (Efilefsi Semuanya).

Semester 3 – 4
Mulailah gue joinan alias deket-deket alias pedekate (sama aja lagi!) sama tu cewek, tapi bukan karena gue suka sama dia man! (jangan marah la!) tapi karena sebagai manusia pada umumnya pasti ada kekurangan atau keterbatasan yaitu bila gue gak siap PR alias Pekerjaan Rumah alias pekerjaan yang dikerjakan di rumah alias.......(udah tau!) gue always mencontek padanya. Lumayanlah yang tadinya PR yang ruwet plus beribet plus bikin butek kepala akhirnya siap juga.........fuiiiiiihh! (wong nyontek!). Tapi bukannya hal itu yang bikin gue suka sama dia man! mau tau alasannya kita tanya Gali...le....(cepet dong!), tapi karena sifatnya itu lho yang buat gue geregetan , abis setiap gue nyontek dia kagak marah, padahal kalau dipikir-pikir yang nyontek sama dia tu buaaanyak , kalau gue sih nyontek sama dia cuma musiman alias kalau terpaksa gitu (terpaksa atau kagak tau sama sekaleee....ya!), but dia tenang aja man! apalagi sama gue, asal gue udah siap balikin buku dia and gue bilang, ”makasih ya atas partisipasinya!” (emangnya nyumbang!) dia langsung aja senyum maniiiiiiiiiis banget (suit....suit!) bikin hati gue kepincut....cut.....cut (perasaan banget!).

Saat ketika sudah kenal sama dia eh....malah ada gosip kalau kami berdua suka sama suka, mulai dari kawan sebangku gue sampe kawannya asal ketemu selalu bilang, ”eh.....situ kirim salam sama lu!”. Bukannya sombong man! gue sih biasa aja dibilang begitu sama tu orang-orang, gue anggap tu semua gosip biasa aja, biasalah kalau jadi artis ”Most Wanted” harus gitu (sombong banget!).

Semester 5 – 6
Suasananya mulai berubah tiap kali gue ketemu sama dia (eng....i...eng), dia selalu senyum sama gue. Kalau boleh jujur siapa sih cowok yang enggak seneng kalau yang memberi senyum itu cewek yang manis and pinter plus jadi incaran cowok laen, jelas aja gue kegeeran (bukan kegeerotan!) dibuatnya.

Mulai saat itu ko’ ada perasaan lain di hati gue, kalau jumpa sama dia tuh jantung gue selalu berdebar (ya iyalah! kalau gak berdebar udah mati namanya!), udah dia salting alias salah tingkah, gue pun sama, akhirnya asal jumpa sama dia gue cuma senyum aja gak ngomong apa-apa kayak orang bisu.

Anehnya bin ajaib makin hari tu gue makin kesemsem sama tu cewek, di kuliah setiap belajar pikiran gak konsen (coz gak ngerti pelajarannya), di kantin pikiran gak tenang (sesak boker kali ya!) bawaanya always mengkhayal about dirinya. Setelah ditmbang-timbang, dipikirkan, akhirnya diputuskan bahwa gue dinyatakan bersalah.....eh maksudnya dinyatakan telah jatuh cinta.

Walaupun gue suka sama dia tapi gue gak berani ngungkapkan perasaan cinta. Hingga tiba usai ujian akhir gue masih begitu, and untuk terakhir kalinya gue bertemu dengan dia ketika kelas kami mengadakan tamasya dan ketika itu semua temen-temen pada main-main di sungai, gue sih cuma duduk-duduk aja di pinggir sungai memantau si doi, but tiba-tiba temen gue ngajakin gue main-main di sungai, gue mau aja tapi waktu gue mau nyebrang tu sungai eh......gak taunya si doi pun mau nyebrang sama temennya tapi karena temennya udah ada pasangannya masing-masing so dia ngomong,”aku nyebrang sama siapa ?”, ketika gue denger dia ngomong gitu langsung aja gue deketin dia and langsung nyerocos ,”sama gue aja barengan!” (maklum sinyalnya lagi kuat). Then dia tersenyum plus wajah memerah membuat gue semakin dag....dig....dug….tut…tut…tut….telkomsel veronica, ups!.

Lalu dia pegang tangan gue (ehm…ehm!) dan kami berdua menyebrangi sungai itu tanpa menghiraukan orang-orang yang pada ngiri lihat gue (ce…ile!) tapi hari itu terakhir kalinya gue ngeliat senyumannya, ngomong sama dia, yah semuanya la (kacian deh lu!). Pulang dari tamasya gue teringat si doi aja, bingung gak karuan jadinya. Mana alamatnya gak tau lagi apalagi nomor teleponnya huh....sial banget, kesel jadinya.

Sekarang
Sudah lama berpisah dengan si doi but wajahnya masih terbayang aja, sampe kebawa mimpi.....sebel, kalau waktu itu gue bilang gue suka sama dia gak bakalan begini jadinya. Kalau udah teringat dia gue cuma bisa melihat fotonya agar missing terobati and untuk si doi yang gue cintai gak ada yang bisa gue berikan kepadanya selain puisi yang tulus dari dalam hati (so sweeeeeeeet!). ( F.H.P )

Sejak perpisahan itu
Aku tidak bisa melupakanmu
Aku merasa lemah dan lesu
Karena kau adalah keceriaanku

Kalau saja waktu itu
Aku katakan terus terang padamu
Aku...cinta...kamu
Mungkin resah ini tidak akan mengganggu

Walaupun aku tidak dapat memilikimu
Aku pasrah itu tergantung nasibku
Tapi akan kukenang semua itu
Bahwa kaulah cintaku

Teman Khayalan (Cerpen)

Takdir memang tidak ada yang tahu, siapapun tidak bisa menerkanya. Seperti diriku yang ditakdirkan mengenal seorang cewek namanya Dini dengan cara yang unik atau mungkin amat lucu bagiku. Mungkin bagiku perkenalan itu tanpa disengaja. Awal perkenalan itu ketika aku pulang kuliah dan merasa BT banget gak ada lagi yang mau dikerjai, lantas muncul ide iseng untuk miscallin temen-temenku. Ketika lagi miscallin muncul ide iseng dipikiranku untuk mencoba miscall dengan memasukkan nomor asal tebak.

Pertama gagal masuk, kedua juga, tapi yang ketiga terdengar nada NSP yang bisa kutebak pasti ini nomor cewek. Makin hari makin sering aja aku miscallin tu nomor tapi lama kelamaan aku mikir kasihan juga kalau aku yang dikerjai begini. Suatu hari kukirim SMS ke nomor itu. “sorry ya aku udah ngerjai kamu selama ini. Aku janji aku gak akan gangguin kamu lagi”. Aku berharap setelah itu dia ngelupain semuanya tentang hal ini tapi aku salah ternyata dia merespon SMSku. Tit….tit….tit HPku berbunyi kemudian aku baca satu pesan masuk. “maaf ya memang kamu udah salah apa sama aku sampai minta maaf segala”. Setelah aku baca SMSnya aku berpikir apa dia gak ngerti, kemudian aku kirim lagi SMS. “aku kan selam ini udah miscallin kamu. jadi aku merasa bersalah banget, jadi please banget maafin aku ya !”. beberapa saat kemudian SMSnya masuk lagi. “iya saya maafin kamu dan kamu harus mau memperbaiki diri sendiri, OK !. tapi aku seneng kok kalau kamu jadi temen aku”. Aku seneng baca SMSnya tapi aku heran kok dia mau berteman sama aku, tapi hal itu gak penting banget sama aku. Lalu kukirim SMS lagi, “makasih ya udah maafin aku, hatiku udah tenang nih ! thank’s ya !”. setelah itu gak ada lagi SMS darinya.

Suatu malam saat aku lagi boring banget dan gak tau mau curhat kemana, bingung. Tapi aku ingat sama nomor misterius itu, dengan isengnya ku kirim SMS “boleh gak aku curhat sama kamu, tapi kalo kamu gak mau ya gak apa-apa”. Kirain SMSku enggak direspon sama dia tapi aku salah. Beberapa menit kemudian SMSnya masuk. “boleh-boleh aja kamu curhat sama aku tapi kan lucu kalo aku gak tau siapa kamu. Kasih tau dong nama kamu”. Kemudian aku balas SMSnya “namaku Faisal, salam kenal dari aku”.

Malamnya aku enggak nyangka bakal nerima SMS darinya, “ sal kamu lagi ngapain ……..?”. Seterusnya kami SMSan panjang lebar sampai nanya kuliah dimana. Setelah itu aku jadi makin akrab ngeSMS dia layaknya udah saling kenal banget padahal kenyataannya enggak gitu.

Suatu malam aku coba menghubungi nomor Dini dan diangkat sama dia, pertama-tama sih garing banget ngobrolnya tapi lama kelamaan asyik juga tu cewek diajak ngobrol. Saat aku curhat sama dia gak taunya malah dia yang balik curhat sama aku. Kan lucu banget aku yang mau minta komentar darinya, eh malah aku yang ngasih komentar sama dia, ya udah lah kupikir.
Tapi saat aku menelepon dia suatu malam dia ngomong, “sal aku pengen jumpa deh sama kamu, boleh gak !”. aku jadi kelabakan tapi dengan tenang aku katakan, “kayaknya aku belum siap nih ketemu kamu, soalnya aku gak pengen kamu jadi kecewa nanti kalau jumpa sama aku. Kalau aku udah siap aku bakal ngasih tau kamu, OK !” kataku. “tapi beneran ya” katanya. “OK !” kataku.

Sebelum ketemuan, aku cari informasi duluan tentang Dini di kampusnya. Saat aku berada dikampusnya aku nanyai orang-orang yang sama jurusannya sama Dini, akhirnya aku dapati ciri-ciri Dini sebenarnya. Esok pagi sebelum aku pergi kekampusku aku nongkrong bentar di depan kampus Dini untuk memastikan Dini sesungguhnya. Betapa kaget diriku, terperanjat, terpesona ketika aku melihat seseorang yang memiliki ciri-ciri seperti Dini. Ternyata benar apa kata teman-temannya Dini memang cantik, lembut, ayu dan pastinya tajir banget, pantesan hampir satu kampusnya tau yang namanya Dini, tapi kupastikan lagi ketika Dini masuk ke kampus aku bertanya kepada orang yang berjalan ternyata benar itu memang Dini.

Di kampus aku berpikir mana mungkin Dini mau ketemu sama aku, pasti Dini nanti kecewa kalo lihat keadaan aku berbeda banget sama dia. Bayangin aja aku yang Cuma punya penampilan sederhana berteman dengan Dini, cewek yang tajir dan cantik plus jadi inceran cowok di kampusnya, pasti Dini nyesel banget kalo jumpa sama aku. Akhirnya aku mutusin untuk gak ketemuan sama dia. Kadang datang SMS dari Dini yang mengatakan kapan bisa ketemuannya, tapi kujawab dengan berbagai alasan sehingga Dini percaya begitu aja padahal itu kulakukan untuk mengelak bertemu dengannya.

Sejak saat itu aku mulai jarang ngeSMS Dini, aku berharap aku bisa melupakan Dini. Tapi jika itu tidak bisa terjadi maka Dini akan kujadikan seorang teman khayalan yang ada di dalam imajinasiku karena tidak mungkin persahabatan kami terjalin dalam kehidupan nyata akibat perbedaan yang mencolok antara aku dengan Dini.

Semuanya kuserahkan pada takdir dan yang mengaturnya. Biarlah jalan hidup yang memutuskan apakah persahabatan kami menjadi nyata atau hanya jadi persahabatan khayalan yang cuma bisa dibayangkan. Untuk teman khayalanku thank’s udah mau menjadi temanku. (F.H.P)

Cinta Yang Abadi (Cerpen)

Cinta memang penuh misteri, hadir tanpa permisi dan pergi tanpa dikehendaki. Jika cinta sudah merasuk ke hati apapun akan dilakukan untuk sang pujaan hati. Seperti diriku yang tak luput dari cinta. Pada umumnya seperti cewek lain aku naksir seorang cowok dikampusku, bagiku dia seorang pangeran yang mampu melindungiku dalam keadaan apapun. Namanya Isal, seorang cowok yang keren , tenang, tubuh atletis…….wow!, dan yang pasti dia itu orangnya smiley banget, mungkin itulah yang membuat aku naksir tu cowok. Terus yang membuat aku semakin kagum dengannya yaitu walaupun dia punya tampang yang mendukung tapi dia orangnya gak sombong.

Kadang aku merasa jelous banget kalau Isal deket-deket sama cewek lain…….aneh ya!. Padahal gak ada yang mengikat hubungan aku sama dia, paling cuma temen. Pernah aku hampir ketauan ketika ngumpul bareng sama temen-temen. Waktu itu Isal lagi ngomong sama temenku cewek terus tertawa, aku jadi cemberut, karuan aja saat Isal ngeliat aku dia langsung ngomong, “Zahra hari ini kok diam aja, kamu gak apa-apa kan ra?”. “Eh…..gak apa-apa kok sal !, aku cuma gak pengen ngomong aja hari ini” jawabku dengan gugup……fiuhhh hampir aja ketahuan hatiku berguman.

Suatu hari di kampus aku termenung sendiri berpikir kenapa aku gak terus terang aja sama Isal, kalau aku tuh sayang banget sama dia tapi aku gak berani mengungkapkan itu semua, kan aneh kalau cewek yang nembak duluan. Tapi aku juga gak sanggup kalau terus begini memendam perasaan yang terus berkecamuk dihati, yang selalu mengusik hari-hariku. Apa aku harus terus tersiksa begini ?.

Tiba-tiba Isal datang membuyarkan lamunanku, “hei zahra kok sendiri aja”kata Isal dengan gayanya yang cool. “Ehm…..lagi pengen sendiri aja”jawabku. “kalo gitu aku temenin ya, boleh kan!”kata Isal, “boleh”kataku dengan tersenyum. Lama kami terdiam membisu, aku bingung harus ngomong apa, kayaknya kalau aku sudah deket dia pikiranku jadi buyar, sikapku grogian, susah! Aku jadi bingung sendiri. Tapi aku beranikan buka percakapan. “Isal aku boleh nanya dikit gak?”kataku agak gugup. “boleh dong ra, emang mau nanya apaan sih!”kata Isal dengan tersenyum kehadapanku, wajahkku jadi memerah tapi sedikit kutundukkan biar enggak ketauan Isal. “Isal kamu punya seseorang yang special gak dihatimu ?”kataku. Isal terdiam sejenak lalu menatap kearahku dalam-dalam kemudian dia tersenyum, “aku punya seseorang yang special dihatiku, orangnya baik, perhatian banget sama aku, walaupun dia itu cewek biasa-biasa aja tapi bagiku dia istimewa banget, emangnya kenapa ra ?”Isal balik bertanya. “oh….gak apa-apa kok pengen tau aja”jawabku dengan pelan, terus terdiam, aku sedih banget sebenarnya mendengarnya tapi gimana Isal kan berhak menentukan pilihannya.

Aku terdiam, “sal jika kamu mencintai seseorang tapi kamu takut cinta kamu bakal ditolak, apa yang bakal kamu lakukan sal?”katakku lirih. “kalau menurut aku sih sebaiknya diungkapkan aja perasaaan itu, gak perlu takut ditolak yang penting kepastian dari cinta kit,a dan kita pun puas karena jujur dengan perasaaan kita, daripada tiap hari kita tersiksa sama perasaan kita sendiri kan itu lebih sakit daripada ditolak”kata Isal.

Malamnya aku termenung apa yang dikatakan Isal benar, memang terlalu sakit jika memendam perasaan seperti ini. Aku berpikir bagaimana caranya aku mengungkapkan perasaan ini padanya. Tapi bagaimana?. Ya …..aku dapat ide, aku akan buat surat untuk mengatakan perasaanku sesungguhnya. Aku gak peduli akibatnya nanti, yang penting aku enggak merasa tersiksa lagi seperti ini. Malam itu juga kutulis surat yang berisi kata hatiku, kutulis sejujur-jujurnya, kulipat surat itu dengan rapi lalu kubungkus dengan amplop pink. Sebelum tidur aku berdoa semoga apa yang kulakukan ini adalah yang terbaik bagiku. Akhirnya aku tertidur dengan tenang untuk menghadapi esok hari yang penuh misteri.

Esok harinya di kampus aku mencari Isal untuk memberikan suratku. Tapi apa yang kukdapatkan saat aku melihat Isal, Isal bersama dengan seorang cewek begitu akrab, Isal begitu ceria berada disamping cewek itu, beda ketika Isal berada didekat cewek yang lain. Saat itu juga perasaanku rapuh, kecewa, tanpa sadar airmata menetes dipipiku. Dan aku berlari tanpa menghiraukan keadaan disekitarku. Kemudian sesuatu yang tidak kuinginkan terjadi……………ciiiiiiiiiiit…….bruuk ! kudengar rem yang kencang dan aku merasakan tubuhku terhempas ke jalan dengan keras.

Tidak berapa lama Isal datang menghampiriku, “Zahras….! Kamu kenapa ra…!, pak tolongin bawa kerumah sakit!”kata Isal sedikit panik. Aku gak tahu lagi bagaimana keadaan disekitarku. Isal membopong tubuhku yang tak berdaya. Samar-samar kulihat wajah Isal diliputi kecemasan. Isal terima kasih batinku pelan. Semakin lama aku merasakan mataku makin berat dan……….gelap.

Aku terbangun tapi aku sudah berada ditempat lain, tapi dimana…….oh aku tahu, tapi kenapa aku disini. Aku berpikir sejenak , ya aku mulai ingat kejadian tadi tapi kok rame banget. Ayah, ibu kulihat mereka menangis sedih, aku jadi merasa ikut sedih dibuatnya. Oh ya Isal mana ya…….itu dia tapi kulihat Isal sedih juga dan penuh keputus asaan, lalu kudekati dan kudengar Isal berkata dengan penuh penyesalan, “Zahras kenapa kamu gak pernah bilang kalo kamu itu sayang sama aku, aku memang bodoh, kalau aku tahu mungkin semua ini gak akan terjadi. Asal kamu tahu ra sebenarnya aku juga sayang sama kamu. Seseorang yang istimewa dihatiku Cuma kamu ra! Kenapa aku gak jujur saat itu padamu ra”.

Satu-persatu orang mulai pergi meninggalkan diriku. Tinggallah hanya Isal yang terus menangisi diriku. “Isal ayo kita pulang!”teman Isal memanggil dari belakang. Isal mengangguk pelan tapi ia memberi isyarat untuk memberikan waktu sedikit lagi. “Zahras dirimu takkan hilang dari hatiku, semoga kamu tenang disana ra. Aku sayang kamu” kata Isal dalam isak tangis. Aku terenyah mendengar itu, aku juga merasa bersalah karena terlalu lama mengungkapkan perasaan itu padanya sehingga hal ini terjadi. Perlahan Isal pergi meninggalkanku dengan langkah yang lambat dan surat pink ditangannya. Bayangan Isal semakin menjauh dariku diikuti gugurnya daun dari pohon bunga kamboja. Kini tinggal diriku di tempat yang masih asing bertemankan cinta sejati yang akan selalu abadi. (F.H.P)

Cinta Yang Terluka (Cerpen)

Cinta memang sulit dipahami, karena jika cinta itu indah maka takkan ada orang yang mati sia-sia karena cinta itu. Tapi jika cinta itu jelek mengapa jika jatuh cinta kita merasa bahagia. Itulah cinta sesuatu yang penuh misteri yang bisa dirasakan hati tapi sulit untuk dimaknai.

Isal mungkin bukan salah satu cowok yang malang dalam urusan cinta, tapi yang pasti Isal adalah salah satu korban dari cinta itu sendiri. Ketika Isal masih SMP Ia mengenal seorang cewek namanya Reva, mungkin perkenalan itu tanpa disengaja. Artinya, Isal telah satu sekolah sama tu cewek, tapi ketika kelas tiga Isal mulai menaruh hati padanya. Entah cupid mana yang telah menembakkan panah asmaranya kepada Isal atau barangkali salah sasaran …...entahlah manusia hanya bisa menerka.

Ketika bunga-bunga asmara mulai bersemi dihati Isal disitulah ketulusan hati Isal diuji. Mungkin Isal terlalu pengecut untuk mengungkapkan perasaannya kepada cewek itu, padahal kalau dilihat dari perilaku Isal, siapapun sudah bisa menebaknya. Hingga tibalah perpisahan sekolah dari SMP yang begitu indah sekaligus menyedihkan bagi Isal. Disaat terakhir Isal dan Reva akan berpisah mereka sempat ngobrol untuk beberapa saat.

“Isal nanti ngelanjut kemana ?”tanya Reva. “kalo aku sih belum terpikirkan! kalau Reva emang ngelanjut kemana ?”jawab Isal dengan balik bertanya. “Kalau Reva sih pengennya ngelanjut SMA di Binjai”jawabnya. “Ohhh…….!”Isal mengangguk. Sebenarnya bukan Isal tidak memikirkan akan sekolah dimana tapi yang ada di benak Isal hanyalah perpisahan yang begitu cepat antara Isal dan Reva.

Tibalah masa SMA yang kelabu bagi Isal, Isal memilih sekolah SMA di Medan. Itu sudah tekad bulat bagi Isal, ia tak ingin dirinya selalu teringat kepada Reva. Isal mencoba fokus pada sekolahnya, ia hanya bisa pasrah jika Tuhan menghendaki pasti mereka akan bertemu lagi, bertemu dalam suatu kondisi yang masih penuh misteri.

Kadang Isal merindukan Reva tapi setelah Isal memandang photo Reva ia bisa lega dan yang ada di dalam benaknya saat itu mungkin Reva bahagia disana walaupun tanpa seseorang seperti Isal.

Masa SMA telah usai saatnya Isal melanjut ke perguruan tinggi. Tibalah ujian SPMB yang menentukan masa depan Isal. Saat ujian SPMB usai Isal bertemu dengan temannya Reva, melalui temannya Isal tahu bagaimana keadaan Reva disana. Tentu saja Isal senang dengan mendapatkan informasi ini apalagi temannya Reva memberi nomor HP Reva, sehingga Isal senang bukan kepalang dibuatnya apalagi Isal juga merasa kangen sama Reva. Langsung malamnya Isal menghubungi nomor tersebut. Saat itulah kebahagiaan Isal seperti kembali seperti semula seperti masa-masa SMP dulu. Isal dan Reva berbicara panjang lebar, tertawa riang melepaskan rindu yang berkecamuk di dalam dada selama ini.

Pengumuman kelulusan SPMB telah keluar, tapi Tuhan berkehendak lain kepada Isal. Isal tidak lulus SPMB, sedangkan Reva lulus di USU. Betapa rapuh hati Isal saat itu, kalut, gelap, pekat yang dirasakannya. Tak ada lagi gairah semangat yang ia punya karena harapannya yang pupus untuk bertemu Reva. Suatu malam Isal berpikir kenapa ini terjadi padanya dan ia menyadari bahwa ia sedang diuji, seberapa tegar ia untuk menghadapi setiap rintangan yang menghalangi. Selama setahun Isal mencoba belajar dengan tekun untuk mengikuti SPMB sekali lagi, walaupun selama setahun itu bagi Isal adalah suatu penantian panjang yang penuh rindu yang mendalam.

Memang jika Tuhan menghendaki apapun pasti akan terjadi. Pada SPMB berikutnya Isal lulus, tidak sia-sia selama ini pengorbanan perasaan dan harapannya. Benar juga jika kita menjalaninya dengan tulus kita akan mendapatkan keberhasilan yang memuaskan hati. Masa kuliah tiba, dan suatu pagi di kampus Isal bertemu dengan Reva yang bagi mereka itu suatu perjumpaan yang tidak terduga dan penuh rasa haru dan bahagia. “Isal kamu kuliah disini !”kata Reva kaget. “Iya, gak nyangka ya aku jumpa lagi sama kamu”kata Isal penuh bahagia. Dan seterusnya mereka selalu bertemu di kampus, Isal pun merasa semakin dekat dengan Reva. Suatu saat Isal berpikir perasaan itu harus dikatakan kepada Reva, ia tak ingin lagi mengulangi kesedihan untuk kedua kalinya. Isal yakin bisa mengatakannya walaupun di dalam hati ia merasa ragu untuk melakukannya. Dan saat yang paling tepat adalah esok hari saat pulang kuliah. Malamnya Isal terus berpikir apa yang akan dikatakan esok hari kepada Reva, sampai pikiran itu membiusnya kedalam tidur yang indah beralaskan bumi yang merona.

Hari ini adalah hari dimana Isal akan memastikan cintanya pada Reva. Di dalam kelas Isal mulai tidak tenang belajar, yang ada di benak Isal hanya ingin cepat-cepat mengungkapkan perasaan yang menggebu-gebu itu. Kuliah telah usai Isal langsung terburu-buru keluar kelas untuk mencari Reva, kebetulan cuacanya pun cukup mendukung saat itu tidak dingin, tidak panas hanya angin sejuk yang membawa pesan mendung.

Nah itu dia guman Isal dalam hati. Akhirnya menemukan Reva yang duduk sendiri menatap kedepan yang dipenuhi imajinasi. Isal memperlambat langkahnya untuk menenangkan hati agar kata yang diucapkannya nanti akan keluar dengan tenang dan perlahan. Ketika mulai dekat dengan Reva Isal memanggilnya “Re.….” saat itu juga mulut Isal terhenti mengucapkannya ketika ia melihat seorang cowok datang menghampiri Reva. “udah lama ya nunggu”kata cowok itu. “gak lama banget kok”kata Reva dengan tersenyum senang dan langsung menggandeng si cowok tersebut. Betapa hancur hati Isal saat itu seperti kaca yang pecah dan berserakan di lantai yang basah, licin dan tajam yang bisa melukai setiap orang yang ingin melauinya.

Isal membalikkan langkah kakinya yang tak menentu. Tidak terpikirkan lagi tujuan yang ia cari hari itu. Ia berjalan dengan penuh kesedihan diiringi rintik hujan yang mulai turun dari langit, seakan langit ikut merasakan kepiluan hatinya. Makin lama rintik hujan menjadi air yang bening membasahi bumi. Isal tidak memperdulikan lagi hujan yang membasahi dirinya dan dingin yang menerpa tubuhnya. Isal terus melangkah bermandikan hujan yang akan melarutkan segala kepedihan yang ia punya. Sayup-sayup ia mendengar lagu miliknya Caffeine…………. (F.H.P)

Kau yang telah pergi
Saat – saat yang terindah
Kurasakan takkan pernah ada lagi
Hanya tatapan matamu
Hanya senyuman manismu di wajahmu
Yang tak akan terlupakan
Kau telah pergi
Tinggalkan maaf yang tak terucap
Dan takkan kembali
Tersimpan kini janjiku di hati

Cinta Di Kampus Ungu (Cerpen)

Hari ini gue sengaja pergi kuliah agak in time dikit soalnya gue punya hasrat yang musti dilampiaskan (bukan Boker man!), yaitu gue pengen banget ngeliat seseorang yang membuat hati gue kepincut dibuatnya. Langsung aja gue ambil posisi yang pas biar cewek tu gak merasa diintai sama gue (sniper kaleee….!). Setelah sekian lama ditemanin lalat-lalat yang menari-nari disekitar gue (soalnya gak sempet mandi and gosok gigi) akhirnya tuh cewek nongol juga, semangat gue yang hampir down akhirnya up lagi.

Dari jauh gue pandangi wajah itu, wajah yang dimiliki seseorang yang membuat gue mabuk cinta dibuatnya. Mungkin dia tidak menyadari bahwa seseorang yang cool seperti gue ini dari tadi meratiin setiap gerak-geriknya dari jauh seperti penembak jitu yang sedang mengintai musuh. Senyumnya manis banget kayak gula, kalo aja dia jadi pacar gue, gue bakalan gampang buat teh manis upss! maksudnya bakalan nempel terus (kayak perangko) deket tu cewek. Karena asyiknya ngelamunin tu cewek, gue gak sadar sesosok makhluk aneh yang gak tau dari mana datangnya muncul dari belakang gue and langsung nyerocos,”Hei dari tadi gue udah patroli (polisi kali!) nyariin lu kagak ketemu eh gak taunya lu disini”,kata Cupiter.”Eh gue kira penampakan dari dunia lain rupanya lu !”,gue jawab agak sedikit kaget banyak terkejut. Cupiter itu temen kuliah gue yang bisa dibilang temen baik gue tapi dia itu orangnya agak aneh, dari namanya lu pasti tau CUPITER ( CUlun taPI pinTER) tapi kadang-kadang dia nyebelin juga kalo lagi kumat. “lu ngapain sih disini “ tanya Cupiter. “gak ada cuma meratiin orang lewat aja”, kata gue pura-pura.”ah lu jangan boong ,lu lagi ngeliatin cewek kan !” tebak Cupiter. “ah gak kok”jawab gue mengelak ,dalam hati gue kaget busyet kok tau ni orang mungkin keturunan paranormal kali.

“Ke kelas yuk, udah jam segini entar kena absen lagi ” kata gue menghindar. “yuuuk…!” kata Cupiter. Maklum soalnya dosen kami hari ini killer banget man, udah ngasih nilai pelit banget trus kalo terlambat bakalan berabe urusannya. Di kelas waktu dosen lagi nerangin mata kuliah gue gak konsen, semua gak masuk ke otak lantaran gue tebayang-bayang sama tu cewek, senyumnya, matanya, tawanya………ampuuuuun DJ. Sampe dosen selesai nerangin gue baru sadar dari lamunan itupun karena temen gue disuruh dosen ngerjain soal kedepan kelas, gue langsung bingung,“Cup lagi ngapain ni ?”, tanya gue, “ ya elahhh!, lu dari tadi ngapain aja sih, kita lagi disuruh ama dosen satu-satu kedepan” kata Cupiter. Gawat ni pikir gue meratiin aja gue kagak ngerti apalagi gak sama sekale, duh Tuhan tolong gue kali ini please! guman gue dalam hati. Menghindar biar wajah gue gak keliatan pun percuma soalnya gue agak mencolok dikelas, maklum la man orang keren so pasti jadi pusat perhatian. “kamu ke depan “ kata tu dosen. Gue bingung campur gemetar plus keringat dingin tapi gak banyak gula (jadi teh manis dingin) pokoknya komplit la man (kayak jamu komplit sido muncul), but untungnya temen-temen nolongin gue dari belakang pake kode rahasia ala pramuka and then gue selamet juga. Akhirnya jam mata kuliah habis dan dosen tuh ngasih PR yang ribet banget, mending caranya ada di buku eh ini gak ada sama sekale duh…………pusiiiiing!(kata mbak peggy). Paksa deh gue musti ke perpus biar PR kelar itupun karena gue terpaksa banget soalnya gue kagak pernah tu ke perpus sekalipun. Abis kalo pulang kuliah, kerjaan gue tu cuman nongkrong sambil godain cewek-cewek yang lewat lumayan la man nambah koleksi.

Untuk pergi ke perpus gue musti sembunyi-sembunyi (kayak ninja hattori) soalnya kalo ketahuan temen-temen, gue bakalan diketawain gue bisa malu jadinya. Jam kuliah sudah selesai , seperti biasa gue ma temen-temen nongkrong tuk godain cewek-cewek tapi gue gak ikutan dan pura-pura berbohong, ”sorry friend, gue musti pulang cepat hari ini, soalnya gue ada janji nih ” kata gue. Temen-temen gue pada kecewa tapi akhirnya mereka ngerti juga kalo schedule gue tuh padet, maklum lha man gue kan anak band (bandcong.....yuuuk !). Gue pura-pura jalan kearah gerbang but ketika temen-temen gak ngeliat gue langsung putar arah ke perpus.

The last but not least gue sampe di perpus juga. Gue sebenernya males tapi daripada PR gak kelar ya sutralah terpaksa deh gue begini. In perpus gue mulai menelusuri tiap rak buku one by one, step by step, word by word (ciee..english!) but jawaban belon juga nongol, gue gak pantang menyerah cuma sedikit frustasi aja, gue terus hunting tuh buku, karena gue seriusnya nyari buku gue gak ngeliat orang yang berjalan didepan gue and sesuatu yang gak diinginkan terjadilah, braaaak! gue telah menabrak sesosok mahkluk aneh yang belum gue kenal, “sorry ya gue gak sengaja” kata gue berharap dia gak marah dan langsung memungut bukunya yang jatuh tanpa melihat wajahnya. Setelah gue pungut tuh buku langsung gue kasih ke orangnya tapi gue surprise banget man soalnya mahkluk aneh yang gue tabrak itu ternyata cewek yang selama ini gue incar, sampe gue terbengong-bengong (kayak iklan aja!). “Maaf ya aku jadi nyusain”, kata tu cewek ,”oh gak apa-apa kok, kamu gak apa-apa kan? “,kata gue, “gak apa-apa kok, makasih ya”, kata tu cewek dengan senyumannya yang so sweet banget dan terus berlalu dari hadapan gue yang masih terpaku bagai patung liberty di newyork sambil memandang kearah tu cewek, “duh lembut banget suaranya, nyaris tak terdengar” (seperti iklan mobil kijang),guman gue pelan.

Gue peratiin terus tu cewek ternyata lagi sendirian dan sibuk bolak-balik halaman buku yang dibacanya so bagi gue ini aji pangestu, upss! maksudnya aji mumpung banget, gue langsung aja nyamperin tu cewek dengan style agak jaim dikit and pasang gaya cool abis, gue deketin dia.”Hai sendirian aja nih”, kata gue sok SKSD, “iya”, kata tu cewek, “kayaknya sibuk nih boleh gak gue duduk disini sambil bantuin kamu” kata gue, “boleh asal kamu gak nyusain aja” kata tu cewek, dalam hati gue seneng banget man (yes**), gue langsung duduk sambil bantuin tu cewek, gue ajak dia ngobrol-ngobrol sayang kan kalau waktu yang sedikit tidak dipergunakan sebaik-baiknya. Dengan menggunakan jurus gombal yang gue pelajari selama beribu-ribu tahun gue mulai godain dia “kamu anak baru ya?”, kata gue, “enggak ah, memangnya kenapa?”, tanya tu cewek, “soalnya gue baru ngeliat cewek cantik and manis kayak kamu di kampus ini”, kata gue memuji, “ah kamu bisa aja”, kata tu cewek sambil tersipu malu,”tapi kayaknya kita pernah ketemu deh!”,kata gue rada serius,”oh ya dimana ?”, tanya tu cewek, “dimana ya...ehmm” gue sok mikir ”oh gue tau itu lho di dalam mimpi gue”, kata gue malu-malu, tu cewek jadi tersipu malu and tersenyum ama gue man, “hari ini panas banget ya”, kata gue. ”iya panas banget ni”, kata tu cewek. ”tapi jadi adem lho karena dekat kamu”, kata gue sambil deketin jarak duduk gue yang agak kejauhan dikit dari tu cewek, tapi tu cewek tersenyum-senyum aja man ama gue, gue rasa dia terlena kena pesona gue man (gak bergetar lidah tu!).

Singkat cerita (soalnya kalo detail banget nanti dikira sinetron lagi) kami ngobrol-ngobrol panjang kali lebar (kayak rumus aja), sampe gak terasa waktu berjalan terus, ”makasih ya udah nemenin gue disini”, kata tu cewek, “biasa aja lagi, gue seneng kok ngobrol sama kamu”, kata gue, “eh besok kamu kesini lagi gak soalnya aku gak ada temen disini besok”, kata tu cewek, “ya besok aku kesini kok apalagi kalo ada kamu, tiap haripun gue mau kesini”, kata gue, muka tu cewek jadi memerah man, “udah ya aku pulang dulu nih”, kata tu cewek, “bye”, kata gue. Keluar dari perpus hati gue seneng dan ceria banget sambil berjalan gue tersenyum-tersenyum sendiri.

Besoknya kami ketemuan lagi di perpus seperti biasa banyak yang jadi obrolan kami mulai dari A sampe Z mulai dari sabang sampe merauke pokoknya sampe mau muntah la man and selanjutnya terserah anda………..taulah man namanya cinta gimana gitu!. Temen-temen satu kampus pada heran ngeliat gue jadi rajin ke perpus and selalu senyum-senyum kalo udah keluar dari perpus, gue rasa mereka kira gue baru kesambet setan kali atau baru kena penyakit baru, but gue gak ambil pusing semua itu man yang penting gue udah dapetin yang gue mau jadi gue enjoy aja man, begitulah man kalo jatuh cinta membuat hidup kita lebih indah dan ceria dan tertawa-tawa seperti orang gila (Ups sorry !). (F.H.P)

Cinta sebuah kata yang sederhana
Yang ada pada setiap diri manusia
Tapi apakah kamu tahu apa itu cinta ?
Mungkin sulit juga untuk menjawabnya

Setiap orang pasti akan merasakan getar cinta
Apabila ia melihat orang yang disukainya
Dan hatinyapun akan merasa bahagia
Bila cintanya diterima oleh pujaannya

Ada yang mengatakan cinta itu buta
Apakah maksudnya selalu berjalan dengan meraba ?
Karena tidak bisa melihat dengan mata
Dan akan menabrak sesuatu didepannya

Yang pasti cinta itu adalah anugerah-NYA
Untuk diberikan kepada manusia yang dikasihinya
Bila saja kehidupan tidak mengenal cinta
Maka hidup ini rasanya hampa

Cinta akan merubah setiap manusia
Menjadi lebih bahagia dan ceria
Ada apa dengan cinta ?
Hanya kamulah yang mampu menjawabnya